Skip to main content

Perjalanan #1

Tak terasa, sudah 1 tahun lebih aku mengajar Bahasa Inggris di SD. Selama mengajar, aku tinggal di rumah bibiku di Sawangan. Aku mendapat banyak sekali pengalaman. 


Teringat pertama kali aku menginjakkan kakiku di sana. Aku berangkat hari pertama berboncengan dengan bibiku. Sesampainya di sana, banyak murid yang langsung memberi salam ke bibiku dengan berjabat tangan. Tapi mereka melewatkan jabat tangan denganku. Bibiku bilang ke anak-anak itu untuk berjabat tangan denganku. Rasanya canggung waktu pertama kali masuk.
Masuk di kantor guru, banyak guru yang sudah menanti. Aku masih sangat malu dan belum berani bicara. Selang berjalannya waktu, aku mulai terbiasa. Tiap pulang aku harus mencari boncengan. K k k k ^^

Hmm, itu masih perkenalan. Hari Senin setelah itu, aku diberi tantangan untuk langsung mengajar bahasa inggris di kelas 4. Wah, betapa gugupnya aku disana. Tapi aku berusaha keras untuk menampik semua kegugupanku, “mereka hanya anak kecil…”. Lama-lama juga terbiasa, dan aku semakin dekat dengan anak-anak. Bahkan aku sudah menganggap mereka seperti adikku sendiri ^^.

Beberapa bulan kemudian, bibiku mulai mengajariku naik sepeda motor. Meskipun sebenarnya aku sudah bisa, tapi demi kelincahan, aku coba lagi belajar. Sepeda motor butut milik Pamanku. *meskipun butut, tapi berguna*. Dan akhirnya, aku pakai sepeda motor itu untuk pergi mengajar. Meskipun pernah ada pengalaman menegangkan yang bikin aku takut karena sepeda motor butut itu. Pernah suatu hari, saat aku berangkat lewat jalan tanjakan, tiba-tiba gas sepeda motor butut itu tidak bisa dikecilkan. Otomatis aja nggak bisa pelan. Aku *panik setengah mati. Sambil mematikan mesin, aku berteriak minta tolong. Untung aku tidak terjatuh, dan berhenti di dekat rumah warga. Kalau tidak, bagaimana ?  Aku tak bisa bayangkan itu terjadi.

Saat aku minta tolong, kebetulan ada orang mau berangkat kerja. Alhamdulillah, dia langsung tanggap dan menolongku. Selama 30 menit, aku tunggu dia. Akhirnya, sepeda motor butut sudah bisa digunakan lagi. Aku langsung berkali-kali mengucapkan terima kasih padanya. Mungkin, sampai rela terlambat kerja. Tapi, terima kasih telah menolong ^^

Lanjut di Perjalanan #2..............

Comments