Modul 9
MODEL
PEMBELAJARAN PKN TEMATIS
DI
KELAS I, II, DAN III SD/MI
Kegiatan
Belajar 1
Model
Pembelajaran PKn Tematis di Kelas I, II, dan III SD/MI
A.
LANGKAH-LANGKAH MODEL
PEMBELAJARAN TEMATIS PKN SD/MI
1. Hakikat
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran
tematik adalah model pembelajaran yang menggunakan tema
tertentu sebagai titik sentral pembelajaran yang mengakomodasikan berbagai
kompetensi dasar yang harus dicapai dari satu mata pelajaran atau beberapa mata
pelajaran. Untuk kelas-kelas rendah (I, II, dan III) kegiatan kurikuler
diorganisasikan dalam bentuk pembelajaran tematis.
Pembelajaran tematis adalah bentuk
pengorganisasian pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu adalah proses
pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan
dalam satu mata pelajaran atau antarmata pelajaran pada suatu kurikulum
sekolah. Keterkaitan ini dapat terbentuk keterkaitan materi dan kompetensi
dasar dalam suatu atau beberapa mata pelajaran dengan kebutuhan/pengalaman anak
dan lingkungan sosial anak. Karakteristik pembelajaran terpadu, yaitu holistik,
bermakna, otentik, dan aktif.
Tema
adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
(Poerwadarminta, 1983)
Menurut Wolfinger (1994) secara
definitif kurikulum tematis adalah
kurikulum yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan area isi,
keterampilan, dan sikap.
Pappas dan Kiefer (1995) melaporkan
bahwa model pembelajaran tematik sangat cocok diberikan kepada anak didik pada
kelas rendah.
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam
pembelajaran tematik, yaitu:
a. Pembelajaran
tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan utuh.
b. Dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi
waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di
lingkungan.
c. Usahakan
pilihan tema yang terdekat dengan anak.
d. Lebih
mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema (Alunan, dkk.,
2004)
Kekuatan/keunggulan
pembelajaran tematik:
a. Pengalaman
dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
b. Menyenangkan
karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
c. Hasil
belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d. Mengembangkan
keterampilan berpikir siswa dengan permasalahannya yang dihadapi.
e. Menumbuhkan
keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi dan tanggap
terhadap gagasan orang lain.
2.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Tematik
Langkah-langkah
menyusun pembelajaran tematik antarmata pelajaran sbb:
a. Mempelajari
kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran.
b. Membuat
memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk
setiap kelas dan semester.
c. Membuat
matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar dengan tema/topik.
d. Membuat
pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik/jaringan tema.
e. Menyusun
silabus berdasarkan matrik/ jaringan tema pembelajaran tematik.
f. Menyusun
rencana pembelajaran tematik.
6
langkah pembelajaran tematik menurut Dyah Sriwilujeng (2006), yaitu:
a. Membuat/memilih
tema.
b. Melakukan
analisis indikator, kompetensi dasar dan hasil belajar yang sesuai dengan tema
dan membagi alokasi waktu.
c. Melakukan
pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator dengan tema (yang telah dibuat).
d. Membuat
pengelompokan jaringan indikator.
e. Melakukan
penyusunan silabus.
f. Menyusun
rencana pembelajaran.
Oleh: Astri Tristania Rusma (824 632 397)
Semester 3
Comments