Kehidupan

Mereka semua yang tak mengerti susahnya hidupku. Apa hidup ini hanya untuk uang ?  Kenapa hidup ini hanya untuk uang ?  Kenapa aku merasa mereka hanya membutuhkan uang ?  Kenapa harus uang ?
Aku, menyadari semua ini. Dari dulu sampai saat ini, aku merasa persahabatan itu ditunjukkan dengan uang. Mereka yang sering tertawa bersama, mereka menghabiskan waktu bersama dengan uang. Dan memang benar, saat ini ketika aku bisa mencari uang sendiri, ketika aku punya uangku sendiri, aku bisa berteman dengan banyak orang.
Tapi jika semua terpaksa, aku rasa tidak ada gunanya.

Jalan-jalan juga butuh uang. Ketika lapar dan haus dalam perjalanan, kita butuh uang.
Kalau semua serba uang, aku tak tau harus bagaimana. Apa aku harus selamanya mendekam di rumah tanpa ada pengalaman ?
Itu hanya karena tidak punya uang.
Selama ini aku minder juga karena orang tua tak pernah mengajakku jalan-jalan. Keluar hanya untuk makan, atau sekedar melihat-lihat. Apa akibatnya ?
Aku yang merasakan semua akibatnya. Aku pemalu, minder, dan takut kalau ketemu banyak orang.
Maka dari itu, sekarang aku berusaha bagaimana caranya agar aku tak minder lagi. Aku coba untuk melihat dunia. Berusaha. Tapi aku berharap bukan karena uang.
Aku punya cita-cita bisa sampai London dan Jepang. Aku harus bisa. Harus bisa. Dan berhenti mengeluh.
Hari ini aku mengeluh, karena uangku habis hanya untuk nonton film dan jalan-jalan, demi persahabatan. Ngeri rasanya. Aku merasa sangat berdosa melakukannya. Aku harap ini yang terakhir. Tak akan terulang lagi.